Selama 2 hari telah terjadi serangan siber pada sistem check-in dan boarding otomatis milik Collins Aerospace, MUSE (Multi-User System Environment). Serangan pada Jumat (19/09) hingga Sabtu (20/09) ini mengganggu fungsi check-in mandiri, pencetakan boarding pass, dan drop bagasi otomatis
Para ahli siber menyatakan belum bisa ungkap detail teknis serangan siber. RTX, selaku perusahaan induk Collins, menyebutnya sebagai cyber-related disruption. Namun, pihak Bandara Brussels di Belgia menyatakan langsung bahwa kejadian ini adalah cyberattack. Tetangganya, Bandara Heathrow di Britania, lebih suka menyatakan sebagai technical issue.
Melihat tidak ada indikasi kerusakan fisik atau bencana alam, maka penyelidikan difokuskan pada intrusi jaringan atau potensi ransomware terhadap infrastruktur teknologi informasi (TI) pihak ke tiga.
Bandara yang terdampak antara lain adalah:
- Bandara Heathrow di Britania: antrean panjang, check-in manual,
- Bandara Brussels di Belgia: penundaan dan pembatalan penerbangan,
- Bandara Berlin Brandenburg di Jerman: keterlambatan dan alih prosedur manual,
- Bandara lain melaporkan gangguan minor, sementara Frankfurt dan Zurich dikonfirmasi tidak terdampak.
Jenis layanan yang terganggu adalah sistem check-in dan boarding otomatis di bandara terdampak, pelayanan bagasi otomatis (bag drop & tagging), operasional penerbangan (penundaan dan sebagian pembatalan).
Badan Otoritas Bandara masing-masing merencanakan tindak lanjut antara lain pemulihan penuh sistem MUSE oleh Collins Aerospace dengan audit keamanan dan penutupan kerentanan; koordinasi otoritas penerbangan Eropa dan maskapai untuk memprioritaskan penerbangan penting serta meminimalkan penundaan lanjutan; evaluasi keamanan siber bandara oleh badan otoritas transportasi terkait untuk mencegah serangan serupa. [RV]