Jakarta – Super Topan Ragasa telah mengamuk di Filipina, Taiwan, Macau pada awal minggu ini sehingga menimbulkan belasan korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Saat ini ia telah mendarat dan berhembus dengan kencang di China bagian selatan. Melihat peta perjalanannya, Super Topan Ragasa tidak akan menghampiri Indonesia.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan jika ada dampak tidak langsung yang diakibatkan Topan Ragasa di Indonesia. BMKG mengingatkan kemungkinan kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia, termasuk hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sampai pada hari Senin (29/09).

Taifun Ragasa lahir di Samudra Pasifik. Istilah taifun biasanya diberikan bagi badai yang lahir di Asia Timur dan Pasifik Barat.

Menurut istilah ilmu meteorologi, siklon tropis diklasifikasikan berdasarkan kecepatan angin maksimum rata-rata. Begitu angin mencapai setidaknya 74 mph (meter per jam), sistem tersebut disebut typhoon atau taifun.

Meteorologi juga mempertimbangkan tekanan pusat dan struktur badai (mata badai, dinding mata, serta aliran keluar) untuk menilai intensitas, tetapi klasifikasi resmi ditentukan berdasarkan kecepatan angin.

Badai raksasa terbentuk akibat permukaan air yang hangat dengan pusat tekanan yang rendah. Taifun biasanya memiliki mata badai. Di dalam mata badai, angin justru terasa sepoi-sepoi, bahkan terkadang mampu memperlihatkan langit yang cerah. [RV]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights