Menteri Dalam Negeri Kamboja
Battambang – Seorang gadis remaja mengaku bahwa ia diperkosa oleh beberapa tentara Thailand. Hal ini membuat sekitar 200 organisasi Kamboja mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk perbuatan jahat tersebut.
Para wakil organisasi Kamboja tersebut menyebutkan bahwa kejadian ini adalah suatu pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius. Mereka meminta pertanggungjawaban penuh dari Kerajaan Thailand. Selain itu mereka juga meminta perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja migran yang menyeberangi perbatasan kedua negara.
Gadis itu dijenguk oleh Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Sokha pada hari Senin (17/11) kemarin. Wakil Perdana Menteri itu menyatakan bahwa keamanan dan kesejahteraan korban adalah prioritas Kamboja dan menegaskan bahwa penelitian tetap berjalan.
Perincian dari peristiwa tersebut adalah saat korban pulang pada malam hari dan melalui daerah Kamrieng pada Sabtu (15/11). Ia tidak sendirian, melainkan bersama 13 orang pekerja migran lainnya yang dihentikan oleh sekelompok prajurit berseragam hitam-hitam di perbatasan Vay Chek.
Tanpa ada penjelasan, para pekerja tersebut digebuk dan kemudian dirambok. Sementara si gadis remaja dibawa ke dalam hutan dan selanjutnya diperlakukan dengan kekerasan seksual.
Saat ini, korban tersebut mendapatkan perawatan serta pemeriksaan forensik di Battambang. Para penegak hukum di sana menyebutkan bahwa keluhan pekerja tersebut sudah dikonfirmasi oleh pusat penerangan setempat dan juga Badan Anti Perdagangan Manusia di provinsi tersebut.
Pihak Thailand sendiri menolak narasi ini dengan mengatakan justru Kamboja sebagai pusat scam (penipuan) membuat berita hoax. [RV]