Gunretno Dan Para Sedulur Sikep Berkumpul Di Muria Pada Tahun 2017. Medsos Putra Demank
Semarang – Seorang petani yang dikenal sebagai penggiat lingkungan hidup dan berasal dari komunitas Sedulur Sikep bernama Kang Gunretno diperiksa oleh Polda Jawa Tengah pada hari Rabu (03/12) dengan tuduhan merintangi aktivitas pertambangan.
Gunretno adalah seorang petani dan penjaga hutan Pegunungan Kendeng Utara, Jawa Tengah. Komunitasnya yang terkenal sebagai Sedulur Sikep sejak tahun 2008 di Pati dan Rembang selama ini terus menerus berjuang untuk melestarikan tanah mereka.
Pada tahun 2015, para petani datang ke persidangan membawa ratusan kendi berisi air yang berasal dari hampir 150 mata air di Kendeng, sebab saat itu, pengusaha menuduh pegunungan Kendeng dianggap sebagai wilayah yang tidak subur, sehingga layak untuk dijadikan kawasan pertambangan.
Para pengusaha membawa berbagai dokumen yang didukung oleh riset para akademisi. Para petani membalas dengan bukti kendi-kendi berisi mata air dan membawakan hasil panen yang bertumpuk2, yang selalu mereka bawa tiap kali aksi di depan Polda Jateng di Semarang.
Mata air itu yang mengaliri sawah-sawah para petani di Pati dan Rembang, menjadi sumber pangan bernutrisi untuk masyarakat wilayah Jawa Tengah. Mata air itu dianggap sakral oleh komunitas petani dan warga Pati dan Rembang karena ada beberapa ritual para penghayat kepercayaan yang bergantung pada sumber mata air tersebut.
Apabila pertambangan dijalankan, maka sumber akan terganggu. Dimana pun, apabila mata air terganggu maka petani akan mengalami kesulitan.

Menurut Kalis Mardiasih, seorang penggiat lingkungan hidup dan gender, para petani di daerah tersebut menyebut bahwa air berlimpah mengaliri sawah selama 24 jam tanpa harus membayar apa pun.
Kalis juga mengatakan, bahwa sekarang ini para petani harus bergiliran dan mengeluarkan modal bersama, karena sumber mata air makin kecil alirannya.
Kali ini, para petani perempuan juga turut serta menemani Kang Gunretno ke Semarang. Mereka membawa hasil panen dan juga membagi-bagikan makanan yang mereka bawa dari rumah. [RV]