Peta Pelayaran Perbudakan Dari Tempat Asal Budak Di Benua Afrika Yang Dikirim Ke Benua Amerika. Laman PBB

Jakarta – Beberapa tahun belakangan ini banyak kelompok keturunan Afrika yang meminta reparasi (reparation) kepada para mantan penjajahnya di Eropa Barat.

Makna Reparasi

Reparasi di dalam hal ini bukan reparasi seperti perbaikan terhadap kulkas atau mobil yang rusak; melainkan reparasi dalam hal pembayaran ganti rugi.

Ganti rugi dimaksud adalah pembayaran terhadap semua kesusahan dan kerugian yang dialami oleh suatu negara yang pada masa lalunya merasa diperlakukan secara tidak adil dan semena-mena oleh suatu negara atau bangsa lain.

Menurut kamus Merriam-Webster, reparation bermakna khusus adalah:

“Kompensasi berbentuk uang atau barang yang perlu dibayarkan kepada suatu negara yang kalah, akibat kerusakan yang dialaminya atau biaya yang harus ditanggungnya oleh pihak negara lain, sebagai hasil dari tindakan permusuhan terhadap negara yang terkalahkan tadi.”

Permintaan inilah yang disodorkan oleh para warga berkulit hitam kepada negara mantan kolonialis Britania Raya. Para pihak yang sekarang adalah warga dari Negara Persemakmuran dan tinggal di suatu negara tertentu mengaku keturunan budak dan meminta ganti rugi terhadap apa yang terjadi pada nenek moyang mereka di masa lalu, bahkan walau pun negara yang disebutnya kalah itu belum berdiri.

Oleh permintaan itu, maka pihak yang mengaku keturunan budak belian pada masa lalu melakukan penghitungan-penghitungan yang akhirnya mencapai angka £18-24 triliun. Para pihak yang mengaku keturunan budak tadi kemudian meminta kepada Pemerintah Britania untuk membayar mereka sebesar jumlah tersebut.

Pada 2024, Mantan Menteri Ketenagakerjaan Dawn Butlerdan juga seorang Anggota Parlemen Kerajaan Britania dari partai yang sedang berkuasa, Partai Buruh, secara terang-terangan meminta reparasi diberikan kepada keturunan para budak, bahkan yang sudah tinggal dan memiliki kewarganegaraan di Britania dengan sejumlah uang.

Lika-Liku Warga Meminta Reparasi, Mudahkah?

Contoh yang menarik adalah tokoh terkenal yang secara konsisten meminta reparasi seperti Dr Shola Mos-Shogbamimu.

Shola adalah warga negara Britania, dan seorang pemilik gelar S3 dari Universitas Birbeck setelah sebelumnya lulus dari Universitas Cambridge, Universitas Buckingham, Universitas London dan London School of Economics.

Sebagai keturunan suku Yoruba dari Nigeria, Shola adalah putri dari Pangeran Adebajo Babington-Ashaye, salah seorang putra dari Oba Alfred Obafuwa Babington-Ashaye, the Ologere of Ogere, atau seorang raja Nigeria dari kerajaan Remo di Kawasan Ogun.

Dalam catatan sejarah, elit politik suku Yoruba adalah salah satu pihak yang menangkap warganya sendiri dan langsung menjualnya kepada pembeli kaum kulit putih tanpa melalui perantaraan bangsa Arab.

Yoruba (karena saat itu belum ada negara bernama Nigeria) memiliki pelabuhan khusus untuk bertransaksi budak yakni Ouidah (Whydah) dan Porto Novo di lepas pantai mereka. Raja di kawasan Ogun terkenal cukup aktif memperjual belikan budak karena menghasilkan keuntungan material.

Apa Fakta Yang Dimiliki Pemerintah Kerajaan Britania Raya?

Kembali lagi kepada para penuntut reparasi di Britania Raya, Shola dan kawan-kawannya menyatakan bahwa pembayaran reparasi selama ini telah dibayarkan kepada pihak-pihak yang keliru. Jumlah penerima pembayaran keliru tersebut mencapai jumlah sebanyak 46.000 orang.

Yang disebut sebagai kelompok orang yang keliru itu adalah sekelompok pemilik budak yang menerima pembayaran total £20.000.000 dari Pemerintah Britania pada tahun 1833. Pada saat itu, uang tersebut setara dengan 40% dari pendapatan nasional Kemaharajaan Britania dalam setahun. Tahun 1833 adalah tahun dimana perbudakan secara resmi dihapuskan dari semua wilayah kerajaan Britania seturut peraturan perundang-undangan yang diterbitkan tahun itu. (Bersambung) [RV]

Para Budak Yang Ditumpangkan Ke Kapal Layar Dalam Perjalanan Mereka Dari Asal Mereka Di Afrika Ke Benua Amerika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights