Azhar, Mahasiswa University of Stirling Terima Penghargaan Dari Kepolisian Kerajaan Inggris Di Hove, Inggris Pada Rabu (17/12). PPI Dunia
Hove – Seorang mahasiswa Indonesia bernama Romaito Azhar S.I.Kom menerima penghargaan resmi dari Kepolisian Kerajaan Inggris pada Rabu (17/12) lalu. Azhar menerima penghargaan dari Kepolisian Kerajaan Inggris yang diserahkan di dalam sebuah acara resmi yang dihadiri High Sheriff West Sussex, Timothy Fooks.
Menurut PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia), peristiwa pemberian penghargaan itu diselenggarakan bagi warga Kota Duri atas kesaksiannya dalam membantu kepolisian Inggris mengungkap kasus penculikan, pemerkosaan, dan dugaan pembunuhan berantai yang melibatkan tiga pelaku.
Tindak pidana yang disaksikan dan dicegah oleh Azhar bermula pada bulan Agustus 2024 lalu. Azhar melihat seorang perempuan diseret paksa masuk ke dalam mobil di kawasan Hove. Azhar langsung bertindak. Ia menarik korban keluar dari kendaraan yang belakangan diketahui merupakan mobil hasil penjarahan yang digunakan para pelaku. Pertolongan Azhar tidak berhenti di situ saja. Ia juga mengawal korban hingga berada di tempat aman dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Azhar memberikan perincian kejadiannya. “Waktu itu jam 02.00 malam, saya jalan menuju rumah sambil nelpon ibu saya, karena waktu Indonesia masih sore. Tiba-tiba saya lihat perempuan ditarik paksa masuk ke dalam mobil. Saya matikan telpon dan langsung saya rekam pakai ponsel,” kenang Azhar.
Keputusan Azhar untuk membantu perempuan tersebut menjadi titik awal terbukanya rangkaian kejahatan serius di tingkat lokal. Keterangan Azhar membantu polisi Kerajaan Inggris dalam menyusun kronologi dan akhirnya mengarah pada penangkapan tiga terduga pelaku.
Polisi menilai kesaksiannya sangat menentukan. Chief Constable Jo Shinner menyebut kontribusi Azhar sebagai faktor penting yang mempercepat penyelidikan dan mencegah kemungkinan munculnya korban lain.
Peran Azhar tidak berhenti di lokasi kejadian. Ia juga beberapa kali hadir di Crown Court (Pengadilan Mahkota) yang merupakan pengadilan untuk mengadili tindak kejahatan di Kerajaan Inggris. Semua kesaksiannya dilakukan di tengah jadwalnya sebagai mahasiswa. Selain itu, Azhar jelas mengalami beban kejiwaan karena ia hadir sebagai saksi kunci.
Latar belakang Azhar menarik perhatian publik Kerajaan Inggirs. Ia merupakan anak dari Hefrina, pedagang kantin di SMAN 3 Kota Duri, Provinsi Riau. Ayahnya bekerja sebagai karyawan kontrak. Ia berhasil meraih gelar S1 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau. Azhar menyebutkan semuanya adalah karena dukungan dan kerja keras kedua orang tuanya.
