Menko Pangan Zulkifli Hasan Sedang Menanam Tanaman. Dokumentasi Kemenko Pangan
Jakarta – Mendengar Malaysia yang sedang ancang-ancang mengklaim buah durian sebagai buah nasionalnya, maka Pemerintah Republik Indonesia segera menanggapi.
Dalam siaran persnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan menyatakan Indonesia justru memiliki dasar yang lebih kuat untuk menyebut duriah sebagai buah nasionalnya.
Zulkifli Hasan mengutip dari data BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia. Hingga 2024, telah terdaftar 114 varietas unggul baru dari buah durian ini.
Tanggapan Menteri Zulhas ini berkaitan dengan berita bahwa Asosiasi Produsen Durian (Durian Manufacturer Association atau DMA) telah mengusulkan agar durian ditetapkan sebagai buah nasional Malaysia yang dijukan pada Senin (10/11) lalu.
DMA selama ini telah menjadi penghubung antara Pemerintah Malaysia dengan para produsen buah durian. The Strait Times memberitakan bahwa DMA telah meminta Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia untuk menetapkan durian sebagai buah nasional.
Menurut Eric Chan, Presiden DMA, durian bukan sekedar buah biasa. “Setiap orang Malaysia, tanpa memandang latar belakang mereka, memiliki kisah tentang durian, sebuah kenangan, sebuah tradisi. Inilah satu hal yang mempersatukan kita semua,” katanya.
The Star Online, media Malaysia, menyitir data bahwa Malaysia telah memperoleh pendapatan sebesar Rp23,5 trilyun atau Ringgit 6 milyar dari giat ekspor durian mereka ke Tiongkok. The Star juga mengutip ucapan Kementerian Pertanian dan Ketahanan Malaysia yang menyebut bahwa potensi pasar baru ekspor durian sedang dipelajari, termasuk kemungkinan ekspor ke Taiwan dan Peru. Data dari Kementerian menyebutkan ekspor durian ke Tiongkok mencapai Ringgit 6,37 milyar dan seberat 115.359 ton.
Menanggapi data tersebut, Zulkifli Hasan (Zulhas) menilai, Indonesia punya angka produksi buah durian di Indonesia jauh di atas Malaysia.
“Indonesia memproduksi hampir 2 juta ton durian pada 2024 menurut BPS. Angka ini jauh di atas Malaysia. Dengan fakta ini, saya kira Durian adalah Buah Nasional Indonesia,” ujar Zulhas. Data BPS 2024 juga menunjukkan produksi durian Indonesia mencapai 1,96 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sentra produksi terbesar durian ada pada pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dengan sentra sebanyak itu, tidak heran pada tahun 2024, volume ekspor durian Indonesia tercatat sekitar 600 ton.
Perincian nilai ekspor durian Indonesia sepanjang tahun 2024 sebesar USD1,8 juta, atau setara dengan sekitar Rp29,4 miliar menurut BPS.
Melihat angka tersebut, maka pemerintah ingin memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan durian global dengan menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya mendorong jenama (branding) Durian Nusantara agar identitas durian Indonesia semakin dikenal di pasar internasional.
Pemerintah juga akan meningkatkan standar produksi dan mutu. Selain itu Indonesia berupaya untuk memperluas peluang ekspor produk olahan durian antara lain pasta, puree (durian dalam bentuk lembek), es krim, hingga makanan siap saji berbahan durian.
Kementerian Koordinator berharap agar langkah ini dapat membuka pasar lebih luas, selain menambahkan nilai tambah bagi petani di daerah sentra produksi. Modal sebagai produsen durian dengan produksi terbesar dan biodiversitas paling kaya, Indonesia berharap dapat mempertegas posisinya sebagai negara durian terbesar di Asia.
Secara jeli, apabila melihat pemberitaan dari negeri Jiran terlihat bahwa pekanan permintaan DMA adalah pada jenis durian Musang King. Status geographical indication (GI) durian Musang King yang diterbitkan oleh Perbadanan Harta Intelek Malaysia, baru-baru ini diperpanjang selama 10 tahun lagi hingga Maret 2034. Perpanjangan GI tersebut menegaskan statusnya sebagai produk nasional yang dilindungi, mencegah negara lain mengklaim atau menggunakan nama tersebut. [RV]